Teknis Penggunaan Kawat Bronjong sebagai
Penopang Tanah
Area tanah yang komposisinya tidak baik dan tidak kokoh suatu saat akan bergeser, bergerak, atau bahkan longsor. Oleh sebab itu banyak sekali aksi penyuburan tanah, penanaman pohon, dan yang lainnya yang bertujuan untuk membuat tanah menjadi kuat dan kokoh, sehingga tidak akan bergeser. Dalam hal teknis, ada juga banyak cara untuk mengatasi hal tersebut. Kita bisa menggunakan kawat bronjong. Pada dasarnya, bronjong merupakan sebuah anyaman kawat-kawat yang diisi dengan batu-batuan, yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat tebing tanah, baik lereng sungai maupun lereng tanggul, menjaga tepi sungai terhadap arus aliran air dan usaha menjauhkan arus aliran air dari tepi sungai yang merusak tebing-tebingnya, serta membuat bendungan untuk meninggikan taraf muka air pada pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai atau untuk mengatasi gerusan air sungai yang deras. Jadi penggunaannya sangat berguna sekali untuk menopang lahan atau tanah yang rentan terhadap longsor atau pergeseran tanah.
Bangunan bronjong bersifat sementara, bukan konstruksi permanen. Kekuatan bronjong tergantung dari bahan-bahan yang dipakai untuk bronjong, benda-benda yang hanyut melalui bronjong, agresif atau tidaknya aliran air di situ, adanya gangguan-gangguan dan baik tidaknya pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan bronjong-bronjong itu. Rusuk-rusuk bronjong harus diperkuat dengan kawat dan bilamana perlu kawatnya dirangkap. Keuntungan menggunakan kawat bronjong ini cukup banyak, yang pasti cukup tahan lama untuk menopang. Menggunakan kawat bronjong juga tidak memerlukan drainase. Dapat juga dikerjakan oleh setiap tukang atau pekerja yang terlatih untuk mengisi bronjong, dalam waktu yang singkat. Jika anda ingin menggunakan kawat bronjong ini, jangan sampai terewatkan bahwa anda harus memperhatikan kekuatan dan kualitas bronjong yang dihasilkan.
Bronjong
adalah susunan anyaman kawat baja/ galvanis
dengan konfigurasi tertentu (berbentuk kotak dengan lubang segi enam) yang
berguna sebagai pengikat atau perkuatan dari tumpukan batu. Fungsi dari kawat
bronjong adalah sebagai pencegah erosi dari tanggul sungai, pelindung keluaran
gorong-gorong, pelindung tiang jembatan dari gerusan akibat arus atau aliran
air, pelindung garis pantai dari gelombang, pemecah gelombang, dan juga sebagai
pelindung tanah longsor dengan konstruksi dinding penahan tanah dari batu.
Anyaman
bronjong dibuat sedemikian rupa sebagai
sebuah kotakan yang didalamnya akan diisi batuan-batuan tertentu. Batuan yang
akan dimasukkan ke dalam anyaman kawat bronjong haruslah batuan yang kokoh dan
kuat dari tempaan air dan arus. Batuan disusun dengan rapih dan padat sehingga
memungkinkan tidak ada celah antar batuan. Ukuran batu yang diizinkan untuk
digunakan adalah antara 15 - 25 cm (toleransi 5%) dan sekurang-kurangnya 85%
dari batuan yang digunakan harus mempunyai ukuran yang sama atau lebih besar
dari ukuran tersebut, serta tidak boleh ada batuan yang diizinkan lolos lubang
anyaman kawat.
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul