Tanah di Tebing yang ditopang Kawat
Bronjong
Bangunan bronjong bersifat sementara, bukan konstruksi permanen. Kekuatan bronjong tergantung dari bahan-bahan yang dipakai untuk bronjong, benda-benda yang hanyut melalui bronjong, agresif atau tidaknya aliran air di situ, adanya gangguan-gangguan dan baik tidaknya pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan bronjong-bronjong itu. Bahan yang dipakai untuk bronjong kawat di Indonesia biasanya dari kawat hasil pabrikasi yang mengacu pada SNI 03-0090-1999 tentang Spesifikasi Bronjong Kawat. Bronjong kawat biasanya berbentuk prismatis, berukuran : tebal 0,50 m, lebar 1,00 m dan panjang 3,00 m. Bronjong yang dibuat tebal dan panjang menyimpang dari ukuran di atas, misalnya dengan ukuran tebal 1,00 m, lebar 1,00 m dan panjang 3,00 m, harus tiap-tiap meter panjang dibuat dinding antara (tussen schotten) supaya kuat. Rusuk-rusuk bronjong harus diperkuat dengan kawat dan bilamana perlu kawatnya dirangkap.