Teknis Penggunaan Kawat Bronjong sebagai
Penopang Tanah
Bronjong
adalah susunan anyaman kawat baja/ galvanis
dengan konfigurasi tertentu (berbentuk kotak dengan lubang segi enam) yang
berguna sebagai pengikat atau perkuatan dari tumpukan batu. Fungsi dari kawat
bronjong adalah sebagai pencegah erosi dari tanggul sungai, pelindung keluaran
gorong-gorong, pelinfung tiang jembatan dari gerusan akibat arus atau aliran
air, pelindung garis pantai dari gelombang, pemecah gelombang, dan juga sebagai
pelindung tanah longsor dengan konstruksi dinding penahan tanah dari batu.
Area
tanah yang komposisinya tidak baik dan tidak kokoh suatu saat akan bergeser,
bergerak, atau bahkan longsor. Oleh sebab itu banyak sekali aksi penyuburan
tanah, penanaman pohon, dan yang lainnya yang bertujuan untuk membuat tanah
menjadi kuat dan kokoh, sehingga tidak akan bergeser. Dalam hal teknis, ada
juga banyak cara untuk mengatasi hal tersebut. Kita bisa menggunakan kawat
bronjong. Pada dasarnya, bronjong merupakan sebuah anyaman kawat-kawat yang
diisi dengan batu-batuan, yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat tebing
tanah, baik lereng sungai maupun lereng tanggul, menjaga tepi sungai terhadap
arus aliran air dan usaha menjauhkan arus aliran air dari tepi sungai yang
merusak tebing-tebingnya, serta membuat bendungan untuk meninggikan taraf muka
air pada pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai atau untuk mengatasi gerusan
air sungai yang deras. Jadi penggunaannya sangat berguna sekali untuk menopang
lahan atau tanah yang rentan terhadap longsor atau pergeseran tanah.
Anyaman
bronjong dibuat sedemikian rupa sebagai
sebuah kotakan yang didalamnya akan diisi batuan-batuan tertentu. Batuan yang
akan dimasukkan ke dalam anyaman kawat bronjong haruslah batuan yang kokoh dan
kuat dari tempaan air dan arus. Batuan disusun dengan rapih dan padat sehingga
memungkinkan tidak ada celah antar batuan. Ukuran batu yang diizinkan untuk
digunakan adalah antara 15 - 25 cm (toleransi 5%) dan sekurang-kurangnya 85%
dari batuan yang digunakan harus mempunyai ukuran yang sama atau lebih besar
dari ukuran tersebut, serta tidak boleh ada batuan yang diizinkan lolos lubang
anyaman kawat.
Bangunan
bronjong bersifat sementara, bukan konstruksi permanen. Kekuatan bronjong
tergantung dari bahan-bahan yang dipakai untuk bronjong, benda-benda yang
hanyut melalui bronjong, agresif atau tidaknya aliran air di situ, adanya
gangguan-gangguan dan baik tidaknya pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan
bronjong-bronjong itu. Rusuk-rusuk bronjong harus diperkuat dengan kawat dan
bilamana perlu kawatnya dirangkap. Keuntungan menggunakan kawat bronjong ini
cukup banyak, yang pasti cukup tahan lama untuk menopang. Menggunakan kawat
bronjong juga tidak memerlukan drainase. Dapat juga dikerjakan oleh setiap
tukang atau pekerja yang terlatih untuk mengisi bronjong, dalam waktu yang
singkat. Jika anda ingin menggunakan kawat bronjong ini, jangan sampai
terewatkan bahwa anda harus memperhatikan kekuatan dan kualitas bronjong yang
dihasilkan.
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul